Intro Text

Hi! Saya Eko Agus H - a Manual & Exrcise Therapist. Gak banyak orang yang suka membaca, membuat blog menjadi media yang paling menyenangkan.


OSTEOPOROSIS?

Osteoporosis menjadi penyakit yang dekat dengan kita, terutama untuk wanita dan lansia yang memiliki resiko lebih besar. Dua dari lima orang Indonesia memiliki resiko terkena penyakit osteoporosis (Depkes, 2006). Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima laki-laki di Indonesia terserangosteoporosis atau keretakan tulang (Yayasan Osteoporosis Internasional).

World Health Organisation (WHO, 2005) dan consensus ahli mendefinisikan osteoporosis menjadi penyakit yang ditandai dengan rendahnya massa tulang dan memburuknya mikrostruktural jaringan tulang, yang menyebabakan kerapuhan tulang sehingga meningkatkan risiko terjadinya fraktur. Namun, osteoporosis juga dapat dihindari dengan menjaga pola hidup, menjaga berat badan agar ideal, serta rutin melakukan aktivitas fisik ataupun berolahraga. Menurut Fox pada 1988 "Penambahan aktivitas enzim pada tulang akan meningkatkan kepadatan, kekuatan, dan besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang. Permukaan tulang juga akan bertambah kuat dengan adanya tarikan otot yang terus menerus" Dengan begitu, rutin berolahraga secara rutin dan teratur akan menurunkan resiko kita menderita osteoporosis.

Namun olahraga yang seperti apa? Jelas olahraga apapun sifatnya baik, namun memperhatikan keamanan dan kenyamanan selama berolahraga jauh lebih penting. Sehingga panduan dari instruktur ataupun konsultasi ke Dokter Olahraga perlu dilakukan. Perbedaan intensitas latihan untuk pencegahan dan rehabilitasi juga harus diperhatikan terutama bagi yg sudah menderita osteoporosis untuk dikonsultasikan.

Follow : Partner Fit
cedera olahraga, cedera saat latihan, menghindari cedera

Cedera menjadi hal yang dekat dengan orang yangsuka berolahraga, bukan cuma bagi atlet profesional. Tapi juga bagi para atlet amatir bahkan orang awan pun punya resiko untuk mengalami cedera pada saat cedera. Dan akibat cedera bisa membuat kita tidak dapet melakukan aktivitas rutin, bahkan akibat dari cedera bisa membuat kita dikirim ke meja operasi.

Pada artiket sebelumnya pertolongan pertama pada cedera olahraga kami sudah menjelaskan bagaimana menangani cedera pada masa akut, agar cedera tidak menjadi lebih parah dan membuat penyembuhan terhadap cedera lebih lama.

Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati, tapi bukan berarti cedera tidak dapat menghigapi kita. Karena resiko cedera pasti ada, namun dengan kemungkinan yang lebih kecil. Berikut tips agar terhindar dari cedera:
  1. Lakukan Metode Latihan Dengan Benar: Pemanasan sebelum latihan sangat penting, karena pada saat berolahrga otot akan bekerja lebih ekstra. Apabila tidak pemanasan maka otot akan kaget untuk menerima aktifitas yang berat, dan ini dapat menimbulkan cedera. Selain itu pemanasan harus dilakukan dengan benar. Karena pemanasan yang salah sama akibatnya, dapat menimbulkan cedera.
  2. Gunakan Material Yang Memadai: Penggunaan meterial yang salah, seperti sepatu yang tidak memadai dapat membuat persentase untuk kita mengalami cedera lebih besar. Maka sesuaikan keadaan lapangan dengan material yang kita gunakan. Sepatu yang memiliki sol tipis sangat berbahaya untuk jangka panjang apabila digunakan di permukaan yang keras.
  3. Fasilitas Harus Memadai: Ketika kita berolahraga, perhatikan lah fasilitas yang kita gunakan. Seperti lapangan, dan alat-alat lainnya. Dan lapangan harus memenuhi syarat atau tidak asal, karena cedera tidak hanya dampak pada hari ni. Tapi juga mempengaruhi hari tua kita.
  4. Psikologi: Ketika kita berolahraga, ubahlah mindset kita ke arah yang positif. Karena sedikit banyak psikologi mempengaruhi cedera. Jangan pernah berfikir bahwa cedera akan mudah terjadi pada kita, karena mindset yang salah akan membuat cedera akan lebih mudah terjadi pada kita.
  5. Perhatikan Kondisi Tubuh: Ada istilah yang dikenal dengan "overuse", yaitu ketika kita menggunakan otot atau segmen otot secara berlebihan. Sehingga menimbulkan cedera. Maka dari itu perhatikan kondisi tubuh, sekira nya tubuh sudah tidak dapat melakukan olahraga lagi, makan jangan dipaksakan.

Apabila poin diatas diperhatikan, maka resiko kita untuk mengalami cedera akan lebih sedikit. Walaupun resiko cedera akan tetap ada, namun tidaklah banyak.
Semoga tips yang sedikit ini bermanfaat bagi para pembaca, Salam Olahraga :D

Pada kesempatan kali ini saya akan bahas tentang penangan pertama pada cedera olahraga, memang ini adalah hal kecil yang luput dari perhatian. Padahal, ini adalah fase penting apabila kita mengalami cedera, semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Sebenarnya penangan cedera olahraga tergantung kepada cedera yang dialami oleh orang tersebut, apabila cedera ringan seperti strain derajat 1 atau sprain derajat 1. Maka dengan istirahat yang cukup dan dengan metode rice cedera tersebut akan segera sembuh. Namun lain halnya dengan cedera yang parah, seperti strain derajat 3 ataupun sprain derajat 3 atau mengalami fraktur. Namun pada dasarnya semua sama pada penangan pertama bila mengalami cedera olahraga, tapi apabila cedera parah sebaiknya langsung dibawa kepada yang ahli. Apabila tidak begitu parah, maka bisa dengan menerapkan metode berikut:

Apabila mengalami cedera, maka terapkanlah metode RICE: Rest Ice Compression Elevation, namun belakangan banyak juga yang menambahkan Protection.
1. Rest: Setelah mengalami cedera segera lah mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, karena apabila olahraga tetap berjalan. Maka akan menambah parah cedera.
2. Ice: Setelah itu beri es pada bagian yang mengalami cedera, diberi es agar efek nyeri yang dirasakan setelah mengalami cedera. Selain itu juga agar tidak terjadi pembengkakan yang semakin parah.
3. Compression: Compression adalah beri tekanan dengan kainberguna untuk menghentikan aliran darah yang berlebihan pada saat cedera serta mengurangi cedera.
4. Elevation: Setelah itu bagian tubuh yang cedera diistirahatkan dan diberi bantalan. Agar bagian yang cedera lebih tinggi daripada jantung. Agar aliran darah yang kembali ke akan lancar.

Sesaat setelah cedera hindari melakukan:
-Gerak yang berlebihan
-Memberikan terapi hangat
-Massage area yang cedera 
Karen apabila melakukan hal tersebut akan menimbulkan efek panas, efek panas sendiri akan membuat pembuluh darah melebar dan memperbesar pembengakakan. Karena apabila semakin parah bengkak maka akan semakin lama proses penyembuhan.
Setelah nyeri hilang baru dianjurkan untuk melakukan peregangan secara perlahan, apabila nyeri muncul kembali jangan dipakasa dan segera hentikan peregangan.